Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cirebon mencatat sedikitnya 4.269 rumah terendam banjir akibat hujan ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di wilayah tersebut sejak Sabtu, 6 Juli 2024. Sebanyak 16.310 jiwa atau 5.443 KK terdampak banjir, demikian laporan BPBD.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, mengatakan banjir tersebut disebabkan luapan sejumlah sungai besar di wilayah tersebut, yakni Wangan Ayam, Pembuang Posong, Winong, Jonggol, dan Sriganala.
“(Banjir) dipicu oleh hujan deras yang berlangsung cukup lama,” kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 7 Juli 2024.
Banjir di Cirebon merendam rumah-rumah setinggi 30-40 sentimeter dan merendam 15 hektare sawah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memperkirakan hujan deras akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Abdul mengatakan BPBD telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendata dampak banjir di wilayah tersebut dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
“Upaya penanggulangan dilakukan oleh tim gabungan BPBD, TNI, dan Polri,” katanya.
Abdul mengatakan, tim telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji kepada ribuan warga yang dievakuasi karena kebutuhan mendesak.
Informasi terakhir yang diperoleh pada Ahad malam, banjir belum sepenuhnya surut. “BNPB mengimbau warga yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” pungkas Abdul.